Friday, September 15, 2017

Lari Estafet

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :
Ø  Pengertian Lari Estafet
Ø  Nomor-Nomor Lari Estafet
Ø  Peraturan Perlombaan
1.3.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
Ø  Mengetahui Pengertian Lari Estafet
Ø  Mengetahui Nomor-Nomor Lari Estafet
Ø  Mengetahui Peraturan Perlombaan
 

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Lari Estafet
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.
2.2.Pengertian Lari Estafet
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
2.3.Nomor-Nomor Lari Estafet
1.      100 meter
Lomba lari jarak 100 meter  diselenggarakan di salah satu sisi lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia tercepat”.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia putra, dengan catatan waktu 9,58 detik. Rekor tersebut ia ciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin. Pemegang rekor dunia putri adalah mendiang Florence Griifith-Joyner. Hingga sekarang, belum ada sprinter putri yang bisa memecahkan rekor 10,49 detik yang diciptakan Flo-Jo (panggilan akrab Florence Griffith-Joyner) pada 1988.
Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor ini lebih cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak sebelum menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter putri dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.
2.      400 meter
Dalam nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu putaran melewati lintasan. Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari menempuh jarak yang sama.
Rekor dunia 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah Marita Koch dari Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan sejak 1985.
Secara tradisi, nomor estafet 4 × 400 meter merupakan nomor terakhir yang dilombakan pada kejuaraan besar atletik. Tim Amerika Serikat  memegang rekor dunia 4 × 400 meter putra sejak 1993 dengan catatan waktu2:54.29. Sementara rekor 4 × 400 meter putri bertahan lebih lama lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang rekor dengan catatan waktu 3:15.17.
2.4.Peraturan Perlombaan
1.      Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi penggantian tongkat.
2.      Lari Estafet (Lari Beranting)
Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting merupakan salah satu dari cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4) orang pemain untuk melakukan olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet : 4×400 M (Putra/Putri) Dan 4×100 M Start yang sering di gunakan dalam Lari Estafet: Start Jongkok sering di gunakan pada pelari pertama / (1), Sedangkan Start Berlari sering di gunakan pada pelari ke-Dua, ke-Tiga,dan ke-Empat / (2,3,4).

 
2.5.Tongkat Estafet
Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
Ø  Panjang tongkat : 29 – 30 cm
Ø  Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
Ø  Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.
Teknik Dasar
1.      Teknik Memegang Tongkat Estafet
Tongkat dipegang pada ujung hingga setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri,  sedangkan setengah bagian tongkat untuk dipegang oleh penerima tongkat estafet  berikutnya.
2.      Teknik Start untuk Lari Estafet          
Pelari pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada saat start yaitu tangan ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak menyentuh garis start.
3.      Teknik Memberi dan Menerima Tongkat Estafet
Cara memberi dan menerima tongkat sambil lari dilakukan di daerah wissel (daerah pergantian tongkat). Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat estafet adalah 20 meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian akan menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan penerima, terdapat dua macam cara memberi dan menerima tongkat estafet, yaitu:
a.       Memberikan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapak tangan penerima menghadap ke atas.
b.      Memberikan tongkat estafet dari bawah ke atas
Teknik ini dipergunakan apabila telapa tangan penerima tongkat estafet menghadap ke  bawah.

Berdasarkan melihat atau tidaknya penerima, maka pergantian tongkat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Visual (dengan melihat), yaitu penerima tongkat berpaling ke belakang untuk melihat
     pemberi tongkat.
b. Nonvisual (tanpa melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat pemberi tongkat.
2.6.Latihan Lari Estafet
Kunci keberhasilan pelari estafet terletak pada pergantian tongkat. Serangkaian teknik lari sambung (estafet) dari start hingga terjadinya pergantian pemegang tongkat.
Di dalam pelaksanaan lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat  pergantian tongkat. Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima maupun pemberi tongkat.
1)      Kesalahan yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
a)      Start yang trlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimum.
b)      Terlalu cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
c)      Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
d)     Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga sukar menerima tongkat.
2)      Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:
a)      Kurang berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau tongkat jauh.
b)      Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.
c)      Pemberi mangayun tangan yang salah.
d)     Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat, sehingga penerima tidak tahu.
e)      Pemberi tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.
2.7.Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet
Agar dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau tim lari estafet, yaitu:
1)      Pelari pertama
a)      Pilihlah pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di tikungan.
b)      Pelari pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat memberika posisi memimpin.
2)      Pelari kedua
a)      Pelari kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan pemberi.
b)      Mempunyai daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak 120 m – 130 m.
c)      Pelari yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.
3)      Pelari ketiga
a)      Pelari ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak sebagai penerima dan pmberi tongkat.
b)      Pelari ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
c)      Memiliki daya tahan sebagai pelari 200 m.
4)      Pelari keempat
a)      Pelari keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.
b)      Pelari keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan menentukan menang atau kalahnya regu atau tim.

Teknik Masuk Finish
Teknik masuk finish ada 3 macam, yaitu:
a)      Lari terus tanpa mengubah kecepatan lari.
b)      Membusungkan dada ke depan.
c)      Merebahkan badan ke depan seperti orangj atuh tersungkur.
Diskualifikasi
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
a)      Start mendahului aba-aba sampai 2 kali.
b)      Selama lari mengganggu pelarilain.
c)      Masuk ke lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
d)     Tidak masuk finish.
e)      Pergantian tongkat melewati daerah wissel.
f)       Tongkat jatuhdiambil orang lain.
g)      Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.
h)      Masuk finish tanpa tongkat.

BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter.
3.2.Saran
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari

Lari Estafet :Pengertian,Teknik, Sejarah,Peraturan dan strategi

https://youtu.be/rYrtNnrKpX0https://youtu.be/rYrtNnrKpX0

1. Pengertian Lari Estafet

 

             Lari Estafet ( beranting ) atau lari sambung adalah satu -satunya perlombaan beregu dalam Atletik.Dalam satu tim,lari estafet terdiri dari empat orang.Lintasan lari estafet dibagi menjadi empat bagian .Pelari pertama berlari dilintasan pertama,lalu segra memberikan tongkat kepelari kedua ,selanjutnya pelari kedua memberikan tongkat estafet kepada pelari ketiga,dan pelari ketiga memberikan tongkat kepada pelari terakhir yaitu pelari keempat yang membawa tongkat hingga ke garis finish.Penyerahan tongkat estafet dilakukan dalam jarak jangkau 20 m di zona serah- terima tongkat .

              Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama menggunakan start jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang keempat menggunakan start melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan dalam atletik baik untuk putra maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter. 
Selain itu terdapatr nomor perlombaan lari estafet yang jarang dipertandingkan dalam Olimpiade meliputi 4 x 200 m ,4 x 800 m dan 4 x 1500 m.Ada pula lari estafet yang meperlombakan 4 atlit yang berlari dalam jarak yang berbeda,yaitu lari cepat beranting dengan pembagian lintasan 400 m-200m-200 m-800 m,dan lari jarak menengah beranting dengan pembagian 
lintasan 800 m-400 m- 1200 m - 1600 m.Di negara Kanada terdapat nomnor lari estafet jarak jauh yaitu shore to shore.Para pelari terdiri dari 6-12 orang dalm satu tim,menempuh jarak hingga 305 km.Ada pula lari estafet Hood to Coast di Orego A.S.Para pelari berlari dari puncak gunung Hood hingga pantai Samudra Pasipik yang berjarak 317 km.

Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2. Sejarah Lari Estafet

            Sejarah singkat dapat kami uraikan bahwa lari estafet dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita dari kerajaan .Tradisi di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Sehingga Tradisi api Olimpiade saat ini berasal dari tradisi bangsa Yunani .
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.

3. Peraturan Lari Estafet

          Perlombaan lari estafet memiliki perturan yang lebih terperinci dibandingkan dengan nomor lari lainnya.Seba,perlombaan lari estafet dilakukan dengan tatacara yang berbeda dan jumlah pelari lebih banyak.Aturan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tongkat estafet harus dibawa dengan tangan,jika terjatuh saat berlari ,pelari yang menjatuhkan harus mengambilnya,lalu 
    melanjutkan perlombaan.
2. Setiap pelari hanya dibolehkan lari pada lajur lintasannya.Apabila pelari masuk ke lajur lintasan lawan dan mengganggu 
    serta membahayakan lawan maka tim pelari tersebut didiskualifikasi.
3.Tongkat estafet hanya boleh diserahkan di zona serah terima tongkat .Apabila dilakukan diluar zona maka tim pelari   
    tersebut didiskualifikasi.
4. Proses serah terima tongkat tidak boleh diberikan dengan cara dilempar atau dijatuhkan.Pelanggaran dalam aturan ini tim 
    pelari estafet akan didiskualifikasi.  
5. Untuk lari estafet 4x400m ,pelari pertama untuk jarak 100 m berlari dilintasan masing-masing, kemudian baru diperkenan
    kan masuk ke lintasan satu setelah melewati jarak 100 m pertama.Apabila pelari masuk ke lintasan satu sebelum sampai 
    100 mk pertama maka,didiskualifikasi.

4. Tongkat Estafet 

    Adapun yang dimaksud dengan Tongkat estafet adalah Tongkat pendek berbentuk selinder dengan ukuran :
• Panjang tongkat : tidak lebih dari  30 cm dan tidak kurang dari 28 cm
• Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
• Berat tongkat : 50 gr
            Disamping Tongkat estafet di cat dengan 8 warna yang berbeda untuk mencegah tertukarnya tiongkat saat terjatuh.Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan.setengah bagian dari tongkat . Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Untuk pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.

5. Teknik Penyerahan  Tongkat Estafet
https://youtu.be/rYrtNnrKpX0https://youtu.be/rYrtNnrKpX0





https://youtu.be/rYrtNnrKpX0https://youtu.be/rYrtNnrKpX0

    Secara umum ada dua teknik yang biasa digunakan untuk menyerahkan tongkat kepada rekan yaitu 
a. Teknik Upsweep yaitu teknik dorongan ke atas.
    Teknik ini dilakukan dengan gerakan mendorong tongkat ke atas dan sejauh mungkin ke tangan penerima,Pemberi tongkat
     menyerahkan tongkatnya kepada penerima dari baewah tangan penerima. 
     Keuntungan dari teknik ini
     Pelari tidak perlu memindahkan tongkat dari satu tangan ke tangan lainnya sebelum disrahkan sehingga tidak   
     menghambat larinya.Sedangkan
     kerugiannya 
     Pelari pembawa tongkat harus lebih dekat  dengan    penerima tongkat.
b.Teknik Downsweep.yaitu mendorong ke depan bawah.
    Teknik ini dilakukan dengan gerakan mendorong ke depan bawah pada telapak tangan penerima,yang menggapai ke    
    belakang untuk memegang 1/3 bagian tongkat.Pemberi tongkat menyerahkan tongkat dari atas tangan penerima.
    Keuntungannya :
    Pelari dapat memberikan tongkat dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan teknik Upsweet.
    Kekuramgannya :
    Pelari harus memindahkan tongkat dari satu tangan ke tangan lainnya sebelum tongkat diserahkan.
  
Untuk para pelajar SD ataupun SMP dikenal dengan Teknik : 

a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.
b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter.

6. Cara Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet 

Berikut ini cara memberikan tongkat estafet dan cara menerimanya akan kami jelaskan secara terperinci untuk lebih mudah memahaminya yaitu
a.cara pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
  Pelari membawa tongkat dengan tangan kiri kemudian  memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya dirapatkan.
b. cara pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Pelari mengayunkan tangan dari belakang ke depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada telapak tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.

7. Strategi Dalam Lari Estafet

    Adapun Strategi yang dapat dilakukian dalam lari Estafet, sebagai berikut:
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan
    pelari 2 dan 4 menerima atau memegang tongkat dengan tangan kiri atau sebaliknya.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 
    dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik. 
c. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat.
d. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.

SEJARAH LARI ESTAFET

SEJARAH LARI ESTAFET

http://axellalariestafet.blogspot.co.id/2017/09/sejarah-lari-estafet.html


Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak jaman purba sampai dewasa ini. Bahkan, boleh dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini, atletik sudah ada karna gerakan- gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik, seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia yang dilakukannya sehari-hari.
Lari sambung adalah salah satu jenis lari dalam atletik khususnya pada nomor lari. Lari sambun dimulai dari bangsa Aztec. Inka, dan maya bertujuan untuk meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Api olimpiade Berlin,berasal dari tradisi yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4x 400 meter bagi laki-laki dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakn pada olimpiade Stockholm tahun 1912. estafet 4 x 400 meter bagi wanita diselenggarakan sejak tahun 1928 dan menjadi nomor olimpiade serta 4 x 400 meter mulai dilombakan sejak tahun 1972.
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
2. Sejarah Lari Estafet

    Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.
3. Peraturan Lari Estafet

    Masing-masing pelari mempunyai peran penting dalam olahraga lari estafet. Oleh karena itu, kekompakan dan irama lari juga harus selalu dijaga. Dalam jarak tempuh 4 x 100 meter, pelari tidak diperbolehkan untuk menjatuhkan tongkat estafet. Jadi harus benar-benar dilatih cara mengoper tongkat. Karena bila terjatuh, peserta lari akan langsung didiskualifikasi. Berbeda halnya dengan olahraga lari estafet dengan jarak tempuh 4 x 400 meter. Karena jarak tempuh yang lebih jauh, maka peraturannya pun lebih ringan. Peserta lari boleh menjatuhkan dan mengambil kembali tongkat estafet yang terjatuh. Tetapi resikonya adalah kalah. Karena ketika peserta lari mengambil tongkat, maka dipastikan peserta tersebut akan jauh tertinggal dari peserta-peserta lai
4. Tongkat Estafet

    Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
• Panjang tongkat : 29 – 30 cm
• Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
• Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.
https://youtu.be/rYrtNnrKpX0
v  Teknik Dasar
1. Teknik Memegang Tongkat Estafet
     Tongkat dipegang pada ujung hingga setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri,
     sedangkan setengah bagian tongkat untuk dipegang oleh penerima tongkat estafet
     berikutnya.

2. Teknik Start untuk Lari Estafet         
     Pelari pertama menggunakan start jongkok. Hal yang perlu diperhatikan pelari pada saat start    
     yaitu tangan ditempatkan di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak menyentuh
     garis start
.

3. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat Estafet
     Cara memberi dan menerima tongkat sambil lari dilakukan di daerah wissel (daerah
     pergantian tongkat). Panjang wissel (daerah pergantian) tongkat estafet adalah 20 meter.
     Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian akan menyebabkan diskualifikasi.
Berdasarkan posisi tangan penerima, terdapat dua macam cara memberi dan menerima
            tongkat estafet, yaitu:


           a. Memberikan tongkat estafet dari atas
               Teknik ini dipergunakan apabila telapak tangan penerima menghadap ke atas.


           b. Memberikan tongkat estafet dari bawah ke atas
               Teknik ini dipergunakan apabila telapa tangan penerima tongkat estafet menghadap ke  
               bawah.

Berdasarkan melihat atau tidaknya penerima, maka pergantian tongkat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Visual (dengan melihat), yaitu penerima tongkat berpaling ke belakang untuk melihat
     pemberi tongkat.
b. Nonvisual (tanpa melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat pemberi tongkat.
 

4. Latihan Lari Estafet
    Kunci keberhasilan pelari estafet terletak pada pergantian tongkat. Serangkaian teknik lari
    sambung (estafet) dari start hingga terjadinya pergantian pemegang tongkat.
    Di dalam pelaksanaan lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat   
    pergantian tongkat. Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima maupun pemberi
    tongkat.
https://youtu.be/rYrtNnrKpX0


a. Kesalahan yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
1. Start yang trlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimum.
2. Terlalu cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
3. Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
4. Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga sukar menerima tongkat.

b. Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:
1. Kurang berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau tongkat jauh.
2. Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi
    sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.
3. Pemberi mangayun tangan yang salah.
4. Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat, sehingga
    penerima tidak tahu.
5. Pemberi tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.

v  Strategi Penyusunan Regu Lari Estafet
Agar dapat dicapai prestasi malsimal, diperlukan strategi dalam pemilihan pelari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun regu atau tim lari estafet, yaitu:
 
a. Pelari pertama
1. Pilihlah pelari yang memiliki start yang baik dan memiliki keahlian lari di tikungan.
2. Pelari pertama merupakan pelari yang tercepat pertama atau kedua agar dapat memberika posisi memimpin.
 
b. Pelari kedua
1. Pelari kedua mempunyai tanggung jawab sebagai pnerima dan pemberi.
2. Mempunyai daya tahan yang baik, sebab ia harus berlari cepat menempuh jarak 120 m – 130 m.
3. Pelari yang kurang mahir ditikungan dapat dipilih sebagai pelari kedua.
 
c. Pelari ketiga
1. Pelari ketiga memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena harus bertindak sebagai penerima dan pmberi tongkat.
2. Pelari ketiga memiliki keahlian lari di tikugan.
3. Memiliki daya tahan sebagai pelari 200 m.
 
d. Pelari keempat
1. Pelari keempat merupakan pelari tercepat pertama atau kedua.
2. Pelari keempat memiliki daya juang yang besar, karena pelari ini akan menentukan menang atau kalahnya regu atau tim.
 
Teknik Masuk Finish
Teknik masuk finish ada 3 macam
, yaitu:
a. Lari terus tanpa mengubah kecepatan lari.
b. Membusungkan dada ke depan.
c. Merebahkan badan ke depan seperti orangj atuh tersungkur.
v  Diskualifikasi
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
a. Start mendahului aba-aba sampai 2 kali.
b. Selama lari mengganggu pelarilain.
c. Masuk ke lintsan lain hingga mendapat keuntungan.
d. Tidak masuk finish.
e. Pergantian tongkat melewati daerah wissel.
f. Tongkat jatuhdiambil orang lain.
g. Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.
h. Masuk finish tanpa tongkat.